IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
DI SEKOLAH
A. Pendahuluan.
Pilkada Jawa Tengah Telah
selesai beberapa bulan yang lalu. Gubernur baru telah terpilih. Visi dan misi
gubernur terpilih ketika kampanye adalah “Pendidikan
Murah dan Bali ndeso mbangun deso”.
Program stategis untuk mewujudkan visi misi adalah 1). Jawa sebagai provinsi
vokasi. 2). Wajib belajar 12 tahun ( rintisan ) dan 3). Peningkatan kualitas
guru ( kualivikasi, kompetensi dan sertifikasi guru )`.
Proninsi JawaTengah sebagi
provinsi Vokasi mempunyai maksud ; “ provinsi yang dapat menjadi pusat
koordinasi dan kebijakan pendidikan kejuruan yang bermutu dan akses masyarakat
yang tinggi untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional dan terciptanya
masyarakat yang produktif untuk dapat mengurangi angka pengangguran dan
kemiskinan sekaligus mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi “(Drs. Kartono,
MPd : 2008). Jadi kata kuncinya adalalah “bagaimana menciptakan Sekolah
Menengah Kejuruan yang bermutu sehingga diharapkan mempunyai dampak ( out come
) terhadap pengurangan angka pngangguran di Jawa Tengah dan sebagai goal nya
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
Sekolah yang bermutu ditentukan oleh Input yang baik, proses yang
akuntabel, output yang kompeten sehingga mempunyai out come yang positif
terhadap peserta didik secara pribadi maupun masyarakatnya. Untuk mendapatkan
sekolah yang bermutu, sekolah harus mengedepankan
kualitas ( mutu ) dalam proses manajerialnya dan
pembelajarannya. Dalam kaitannya dengan persoalan kualitas ini, sekarang telah
berkembang sebuah pendekatan, khususnya dalam proses menejerial,
yaitu apa yang disebut Total Quality Manajemen (TQM).